Langsung ke konten utama

10 Langkah bagi Ibu Rumah Tangga untuk Comeback Membangun Karier di Dunia Digital

 

Dunia digital adalah dunia dimana orang bisa saling membangun hubungan tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Kita semua dari belahan dunia manapun bisa terkoneksi satu dengan yang lain melalui internet. Hal ini merubah cara orang dalam mencari kerja dan membangun karier.

Kalau dahulu, Perusahaan mencari tenaga kerja melalui iklan di koran atau fokus mencari lulusan dari universitas tertentu, maka sekarang Perusahaan pemberi kerja bisa mengepost lowongan dari situs lowongan pekerjaan seperti jobstreet atau glints. Pencari kerja pun tidak fokus dalam mencari lowongan, namun mereka dapat membangun eksistensi dan portofolio mereka hingga para pemberi kerja yang mencari mereka ketika mereka sudah punya nama.

Tidak hanya kaum fresh graduate yang mengalami kesulitan mencari kerja saat baru lulus, namun para Ibu rumah tangga yang vakum cukup lama dari dunia profesional karena fokus membersamai buah hati mereka. Saat mereka ingin comeback ke dunia kerja, banyak perubahan yang terjadi yang mengharuskan mereka mempersiapkan diri sebelum kembali berkarir di dunia digital.

Berikut adalah 10 langkah yang bisa diikuti Ibu Rumah Tangga yang berencana comeback ke dunia kerja

1. Kenali diri Anda

Apa hobi Anda? Pekerjaan apa yang membuat Anda happy meski mengerjakannya tidak langsung menghasilkan uang? Itulah yang disebut passion. Dari passion tersebut, setelah ditekuni dan dimatangkan, Anda bisa mulai mencari celahnya agar sekaligus mendatangkan uang. Misal punya hobi memasak, bisa membuka bisnis catering atau menjadi content creator masak-memasak.

2. Bangun keterampilan digital Anda

Dunia digital terus berkembang sehingga untuk Anda bisa up to date, Anda perlu terus belajar skill baru. Zaman dulu, untuk post feed di Instagram, orang hanya cukup mengepost foto. Sekarang algoritme Instagram lebih menekankan video pendek sehingga perlu belajar lagi keterampilan edit video.

3.Kembangkan portofolio online

Semua hasil karya yang pernah dibuat saat mempelajari keterampilan baru, dikumpulkan menjadi sebuah portfolio, entah itu karya dalam bentuk tulisan, foto, atau video. Karya ini dikumpulkan lalu diseleksi yang terbaik untuk dijadikan portfolio bila ada keinginan melamar pekerjaan atau saat propose project bersama brand.

4. Manfaatkan Media Sosial untuk membangun Personal Branding

Personal branding menjadi sebuah hal yang penting karena ini adalah wujud eksistensi pribadi kita di dunia maya. Personal branding merupakan apa yang orang pandang tentang diri kita, apa skill kita, wawasan kita, kita jagonya di bidang apa. Semua dapat terlihat jelas saat orang membuka profil sosial media kita

5.  Networking

Koneksi merupakan asset penting dalam dunia pekerjaan. Koneksi atau network membantu kita menemukan potensi-potensi lain yang mungkin belum kita punyai dalam diri kita. Misal Anda punya keinginan membuat project buku cerita anak-anak, dan Anda memiliki skill kepenulisan, namun Anda membutuhkan illustrator dan penerbit, maka untuk menemukan partner yang cocok dan sepadan dibutuhkan koneksi.

6.  Pelajari Trend Industri

Saya ingat saat trend shopee affiliator dulu hanya sebatas orang membagi-bagikan link shopee tentang produk yang dia pakai di story Instagram, namun trend berganti menjadi Shopee Video. Orang beralih belanja melalui shopee video dan shopee membangun marketplacenya menjadi seperti sosial media. Trend akan terus berganti, untuk bisa bertahan kita perlu terus-menerus belajar dan bisa mengikuti trend yang ada.

7.Asah keterampilan dengan Praktek

Mengikuti berbagai kelas dan webinar online untuk menambah pengetahuan memang baik, namun hasilnya akan sulit terlihat bila kita tidak praktek. Membangun keahlian tidak bisa hanya sekedar mengetahui teorinya, namun perlu juga didukung dengan praktek kerja nyata.

8. Bergabung dalam komunitas

Kita sebagai manusia mudah sekali hilang semangat saat mencoba lalu gagal. Ketika kita bergabung dalam sebuah komunitas dan menyaksikan keberhasilan teman-teman kita yang lain, itu akan menyulut api semangat dalam diri kita. Kalau dia bisa, kenapa kita tidak bisa? Kita yang awalnya mau nyerah, menjadi bersemangat kembali

9. Miliki sikap positif dan terbuka untuk belajar

Terkadang di luar dari materi webinar yang kita pelajari, tips dan trik pribadi dari orang-orang yang sudah duluan menjalankan malah lebih aplikatif, sehingga kita perlu memiliki keterbukaan untuk mau belajar dari keberhasilan orang lain.

10. Menerima bahwa membangun sesuatu membutuhkan waktu

Sudah belajar, sudah praktek, namun masih belum berhasil? Berkali-kali mencoba namun tetap gagal. Seakan-akan momentum kita sudah lewat, tidak bisa seperti dulu lagi saat sebelum menikah dan punya anak. Perasaan ini kerap dialami oleh Ibu Rumah Tangga yang ingin comeback bekerja. Di saat seperti itu, kita perlu belajar menerima bahwa membangun keahlian apalagi keahlian baru membutuhkan waktu. Mungkin hari ini kita gagal, belum berhasil, namun kita perlu percaya bahwa ketika kita bertahan dan terus berjuang, keberhasilan itu akan mendatangi.

Demikian 10 langkan Comeback bagi Ibu Rumah Tangga.

Semoga berhasil para Ibu-ibu sekalian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terkena Phishing

Peralihan dari tahun 2023 ke tahun 2024 menjadi masa-masa penuh cobaan bagi keluargaku. Mulai dari Desember 2023, suami mengalami tabrakan beruntun 3 mobil dan harus mengganti rugi 2 mobil di depannya yang kena tabrak, lalu dilanjutkan event pindahan yang menguras banyak energi dan biaya. Ditambah puncaknya 2 minggu setelah pindahan, aku terkena sms phising dan voice phising yang menguras seluruh tabungan yang aku punya. Asal mulanya aku terima sms yang bunyinya disuru update alamat karena paket ketahan. Berhubung baru pindahan dan banyak pesan paket untuk rumah baru, jadi tahu-tahu aku buka dan masukkin kartu kredit untuk bayar 10ribu supaya paket diantar. Lalu setelah aku lakukan itu tahu-tahu ada laporan transaksi di kartu kredit aku sebesar 20juta. 5 hari setelah itu aku terima telepon, biasa telepon tidak kenal tidak aku angkat tapi baru aja aku nerima telepon dari gojek yang nganter paket frozen food. Berhubung hari itu aku mesen frozen food dari 2 tempat berbeda, jadi aku angkat
 Aku ingat tahun 2020, 3 tahun lalu pas awal mulai pandemik, dimana anak tidak bisa kemana-mana harus terkurung di rumah. Lalu kita tidak tahu harus kasih stimulasi seperti apa, ngajak main seperti apa, dan satu-satunya aktivitas yang kita tahu dia pasti suka dan bikin dia anteng adalah nonton TV, sehingga durasi nonton TVnya jadi meledak tidak terkendali. Dari situ, aku mulai cari-cari informasi di social media dan ketemulah satu kelas kulwap berjudul "The Difficult Child." by MHA (Montessori Haus Asia). Waktu itu sebelum pandemi, anakku sempat trial sekolah 3 bulan di Sunny Glow, besutan MHA pada saat itu, sehingga aku follow akun itu dan ketemu info kelas tersebut. Yang pasti waktu itu, penuh pertanyaan ya di kepalaku, dan waktu itu aku mengenal Montessori hanya sebatas kulit luar aja, info-info dari baca buku atau baca artikel di Internet. Yang aku tangkap saat itu, Montessori thu pakai rak terbuka, setiap material harus diletakkan di nampan, dan anak bebas ambil yang ma